Batubara, Trilo,- Komisi untuk orang hilang dan korban tindak kekerasan (KontraS) Sumatera Utara menggelar pelatihan paralegal bagi warga di Kabupaten Batubara. Aktivitas tersebut dimaksudkan sebagai bagian dari penguatan advokasi masyarakat terdampak konflik agraria di wilayah kerja organisasi penting tersebut, Air Putih, Sabtu (11/3/2023).
Staf bidang advokasi di KontraS Sumut, Rifki Adrian mengungkapkan, dalam catatan LSM itu, pada Tahun 2022 ada sekitar Empat puluh empat (44) kasus konflik Agraria yang menurutnya menjadi catatan hitam tersendiri bagi Sumatera Utara.
"Nah oleh karena itu, kami mengadakan kegiatan ini untuk memperkuat akar rumput melalui langsung pendekatan dengan masyarakat ataupun kelompok-kelompok petani yang ada di daerah untuk supaya lebih terorganisir dan bisa mengupayakan hak-hak mereka sebagaimana mestinya mereka dapatkan" Kata Rifki yang juga merupakan panitia pelaksana pelatihan. Airputih (11/3)
Ia memaparkan, pelatihan di Batubara yang melibatkan kelompok tani menggunakan sejumlah metoda, diantaranya dengan cara diskusi. Lewat model semacam itu, diharapkan peserta dapat memahami kelemahan,peluang,kekuatan dan impian yang dapat diupayakan kelompok tani guna mendapatkan hak-hak mereka.
"Sebenarnya yang disebut paralegal ini adalah Bagaimana mengupayakan secara masyarakat yang notabenenya petani yang kita upayakan itu, bisa mengupayakan ligitasi dan non ligitasi untuk menyelesaikan konflik-konflik dengan misalnya perusahan-perusahaan atau pihak-pihak lain yang ada di daerah mereka" Jelas Rifki
Direspons Positif
Pelatihan paralegal, mendapat respons positif dari peserta. Sabar, yang berasal dari Kelompok Tani Rukun Sari Pematang Jering mengakui banyak menerima masukan yang berarti dari tindakan edukasi yang dilakukan KontraS di daerah itu.
"Banyak, yaitu memberikan motifasi kepada kita, yang selama ini kita tidak tahu menjadi mengerti. kemudian bahwasanya perjuangan Agraria kita harus kompak dan solid. Karena selama ini kita banyak sekali dimanfaatkan oleh orang-orang luar sehingga kita terbuai apa yang kita lakukan yang kita inginkan dari kami itu" Sebut Sabar seusai pelatihan.
Ia juga berharap agar Kontras dapat selalu melakukan pendampingan terhadap petani dalam memperjuangkan hak atas tanah di negeri ini.***k.tanjong
Tags:
SOSIAL-POLITIK